Apa Itu Dermatitis Eksfoliatif ?

Apa Itu Dermatitis Eksfoliatif ? - Dermatitis Eksfoliatif adalah kondisi serius yang ditandai dengan inflamasi progresif dimana terjadi eritema dan sisik dengan penyebaran yang lebih atau kurang umum. Kondisi bermula secara akut baik sebagai bercak atau erupsi eritema umum. Dermatitis Eksfoliatif mempunyai penyebab yang bervariasi.

Apa Itu Dermatitis Eksfoliatif ?

Kondisi ini dipertimbangkan sebagai proses sekunder atau reaktif terhadap penyakit kulit atau sitemik yang telah ada. Kondisi ini dapat tampak sebagai bagian dari penyakit kelompok limfoma dan dapat mendahului penampilan limfoma. Kelainan kulit yang telah ada dapat menjadi penyebab termasuk psoriasis, dermatitis atopik, dan dermatitis kontak. Juga tampak sebagai reaksi hebat terhadap obat, termasuk penisi*lin dan fenilbu*tazon. penyebabnya tidak diketahui pada kira-kira 25% kasus.

Gejala Klinis Dermatitis Eksfoliatif

  • Menggigil, demam, prostrasi, toksisitas berat, dan kulit gatal bersisik.
  • Kehilangan lapisan stratum korneum yang sangat banyak ( lapisan kulit yang paling luar ), misalnya, kebocoran kapiler, hipoproteinemia, keseimbangan nitrogen negatif.
  • Dilatasi pembuluh kutan yang meluas mengakibatkan kehilangan panas tubuh dalam jumlah yang besar.
  • Warna kulit berubah dari nerah muda menjadi merah gelap; setelah seminggu, mulai terbentuk eksfoliatif ( bersisik ) dalam bentuk serpihan tipis yang membuat lapisan kulit menjadi halus dan merah, dengan pembentukan sisik baru karena sisik sebelumnya terkelupas.
  • Kemungkinan terjadi kerontokan rambut.
  • Umumnya terjadi relaps.
  • Pengaruh sistemik; gagal jantung kongestif curah tinggi, ginekomastia, hiperuresemia, dan gangguan suhu tubuh.

Penatalaksanaan


Sasaran dari penatalaksanaan adalah untuk mempertahankan keseimbangan cairan dan elektrolit serta mencegah infeksi. Pengobatan individual dan suportif di mulai segera mungkin saat kondisi telah terdiagnosa.
  • Hentikan semua pengobatan yang mungkin menjadi penyebabnya.
  • pertahankan suhu ruangan yang nyaman karena kontrol termogulasi pasien abnormal.
  • Pertahankan keseimbangan cairan dan elektrolit, misalnya kehilangan air dan protein dari permukaan kulit yang jumlahnya cukup banyak.
  • Berikan plasma ekspander sesuai indikasi.
  • lakukan pengkajian untuk mendeteksi terjadinya infeksi.
  • Berikan antibiotik yang diresepkan berdasarkan hasil pemeriksaan kultur dan sensivitas.
  • Amati tanda-tanda gagal jantung kongestif.
  • Gunakan terapi topikal untuk memberikan kesembuhan simptomatik.
  • Lakukan mandi yang menyejukkan, kompres, dan lubrikasi dengan emolien untuk mengatasi dermatitis sekstensif.
  • Berikan steroid parenteral atau peroral yang diresepkan saat penyakit tidak terkontrol dengan terapi yang lebih konservatif.
  • Nasihatkan untuk menghindari semua iritan, terutama obat-obatan.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel